Dinsdag 05 Maart 2013

MOTOR STATER

Fungsi motor starter adalah untuk memutarkan fly wheel pertama kali sehingga mesin dapat hidup.
Dengan menggunakan motor starter maka akan lebih efisien daripada menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).

Komponen-komponen Motor Starter
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut;

    Yoke
    Field Coil
    Armature
    Brush
    Armature Brake
    Drive Lever
    Stater clutch
    Pinion Gear
    Magnetic Switch


1. Yoke
Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.


2. Field Coil
Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.


3. Armature
Berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.


4. Brush
Atau sikat dan pemegang sikat, sikat berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.


5. Armature Brake
Berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.


6. Drive Lever
Atau tuas penggerak, berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.


7. Starter Cluth
Berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.


8. Pinion Gear
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.  


9. Magnetic Switch
Magnetic Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

TUNE UP MOBIL BENSIN KONVENSIONAL

Perubahan–perubahan ini meskipun lambat tetap berlangsung pada bagian-bagian tertentu. Oleh sebab itu, mesin perlu pemeriksaan, pembersihan, penyetelan atau penggantian, agar kemampuan mesin tetap berada pada kondisi baik atau optimal.  Dengan melakukan pemeriksaan, berarti membatasi menurunnya kemampuan dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih berat pada mesin.
Sebelum kita melakukan pekerjaan tune up pada kendaraan, maka kita harus mempersiapkan dulu beberapa hal :
1.       Persiapan perlengkapan keselamatan kerja (fender, grill, steering, floor cover dan lain-lain)
2.       Persiapan untuk bekerja diantaranya tool set,  tacho meter, dwell tester, multitester dan lain-lain
3.       Perlengkapan lain yang menunjang pekerjaan

PROSEDUR MELAKUKAN ENGINE TUNE – UP
*      Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin masih dingin
1.Pemeriksaan minyak pelumas mesin
2.Pemeriksaan sistem pendingin mesin
3.Pemeriksaan tali kipas
4.Pemeriksaan saringan bensin
5.Pemeriksaan saringan udara
6.Pemeriksaan baterai
7.Sistem pengapian
*      Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin bisa hidup/mesin hidup
1. Pemeriksaan Dwell Angle
2. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3. Pemeriksaan saat Pengapian
*      Pekerjaan yang dilakukan pada saat mesin telah panas (temperatur kerja)
1. Pemeriksaan Celah Katup
2. Pemeriksaan kerja Karburator
3. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
4. Pemeriksaan Kompresi
5. Tes Jalan


1.       Pemeriksaan Baterai (ACCU)
Pekerjaan yang dilakukan pada Baterai diantaranya yaitu: Memeriksa tegangan baterai, Memeriksa jumlah elektrolit baterai, Memeriksa kondisi terminal baterai, Memeriksa berat jenis elektrolit baterai, Memeriksa kondisi kotak baterai
2.       Pemeriksaan system pelumas mesin
Ada 2 (dua) garis besar pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pelumas mesin, yaitu: pemeriksaan volume/jumlah minya pelumas dan pemeriksaan kualitas minyak pelumas
3.       Pemeriksaan system pendingin
Ada beberapa pekerjaan yang dilakukan pada pemeriksaan system pendingin, yaitu:

    Memeriksa jumlah dan kualitas air pendingin
    Memeriksa kebocoran system pendingin
    Memeriksa tutup radiator (katup tekan dan katup vakum)
    Memeriksa sambungan/klem apakah ada yang kendor atau rusak
    Memeriksa kondisi tali kipas
    Memeriksa teganan tali kipas
    Memeriksa sirkulasi air pendingin

4.      Pemeriksaan saringan bensin dan udara
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi dari saringan yang dipakai apakah masih baik-baik saja atau malah sudah rusak

5.       Sistem Pengapian
Ada banyak pekerjaan yang dilakukan pada system pengapian, yaitu:
1.    Busi : Memeriksa/Menyetel Celah busi, Memeriksa kondisi busi
2.    Kabel busi : Memeriksa tahanan kabel busi
3.    Distributor : Memeriksa tutup distributor, Memeriksa rotor, Memeriksa/Menyetel Celah Platina, Memeriksa/menyetel sudut dwell, Memeriksa kerja dari governor advancer, Memeriksa kerja dari vacuum advancer dan Oktan selector
4.    Ignition Coil : Memeriksa tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder ignition coil

6.       Memeriksa/menyetel putaran idle mesin
7.       Memeriksa/menyetel saat pengapian